SELAMAT DATANG, SUGENG RAWOEH DI BLOGKE WONG NDESO YANG INGIN BERBAGI TENTANG AGRICULTURE

Sabtu, 20 Agustus 2011

CARA MENANAM KANGKUNG DARAT

 


 BUDIDAYA KANGKUNG DARAT



  
Sahabat-sahabat.
Kali ini saya akan mempostingkan tentang “Cara Menanam Kangkung Darat” karena Ibu saya Minta di carikan, ya udah saya tuliskan di Blog Sederhana Saya.
Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi.. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan  2) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah.
Petanian Organik adalah sebuah bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan dengan maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia pertanian sekarang ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk, insektisida, perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang disintesis dari senyawa-senyawa murni (biasanya un organik) di laboratorium. Pertanian organik dapat memberi perlindungan terhadap lingkungan dan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, memperbaiki kualitas hasil pertanian, menjaga pasokan produk pertanian sehingga harganya relatif stabil, serta  memiliki orientasi dan memenuhi kebutuhan hidup ke arah permintaan pasar.
Teknologi Budidaya
1. Benih
Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih sekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang telah beradaptasi.
2. Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan  + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 – 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan secara zigzag atau system garitan(baris).
5. Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air,  bila  tidak  turun  hujan  harus  dilakukan
penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain penyakit karat putih yang disebabkan olehAlbugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
7. Panen
Panen dilakukan setelah berumur  + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar   2 cm di atas permukaan tanah.
8. Pasca Panen
Pasca panen terutama diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat mungkin.

Rabu, 17 Agustus 2011

CARA MENANAM CABE

                          BUDIDAYA CABE ( Capsiam annuum )

1.Cultivar / Varietas.
   Hot chili , Hot beauty , Prabu , Marathon , Gada, dan masih banyak lagi jenisnya.
2.Persemaian 
   Penyemaian benih.
   Benih cabe di rendam dengan air sekitar 18 jam, lalu tiriskan dan bungkus rapat
   dengan kertas atau tissue untuk menjaga kelembaban , pembukus setengah basah.
    2 – 3 hari buka pembukus, dan pindahkan benih cabe ke media semai satu persatu.
    Media semai campuran tanah dan pupuk kandang matang dengan perbandigan 1 : 1
     atau  2 : 1.masukan ke polibag plastic.Setelah benih cabe di tanam 0,5 – 1 cm .lalu 
     siram air dengan gembor penyiraman,dan tutup dengan daun pisang untuk menjaga
     kelembaban , lihat  kalau sudah benih mulai tumbuh buka daun penutup dan siram 
    pagi dan sore.Untuk mencegah gangguan cendawan , semprot persemaian  dengan
     fungisida  Starmyl 25WP dan Victory 80WP. Atau dengan fungisida lainya
     Untuk mencegah gangguan hama, persemaian di semprot dengan insektisida Winder
     100ec dengan konsentrasi 0,5 cc/ liter
 3. Pengolahan lahan.
Tanah di cangkul atau di bajak dan buat bedengan / guludan berukuran 1,2m , tinggi bedengan / guludan sekitar 30 cm , dan jarak antar bedengan 60 cm
Pemupukan dasar taburi di atas bedengan / guludan sekitar 20 ton / ha. Pupuk kandang , atau campuran pupuk makro Urea 199 kg + TSP 311 kg + KCL 90 kg / ha.( Rekomendasi pupuk untuk tanaman cabe pada tanah Mineral dengan tingkat kandungan P dan K sedang ).
Bila tanah terlalu masam taburi kapur atau dolomite sekitar 100 – 120 ton /ha, sampai       PH tanah 6 – 6,5 , kemudian diaduk.
Rapikan kembali bedengan / guludan dan tutup dengan mulsa plastic hitam perak dan kunci mulsa plastik agar tidak sobek jika terbawa angin.
 4.Penanaman.
     Lubangi mulsa plastic dengan diameter 10 cm. dengan jarak tanam yang di pakai 
      sistim double row ( dua baris tanaman ) per bedengan dengan jarak 60 cm x 50 cm
      Sebelum penanaman di lakukan ,bedengan di siram atau di lep (jawa )
      Penanaman di lakukan pada bibit yang sudah berumur 4 -5 minggu, atau sudah mem
       punyai daun 3 – 5 helai .
Pemindahan tanaman dilakukan dengan hati – hati jangan sampai akar atau daunya rusak, dengan satu lubang tanam di isi satu bibit.( buka plastic polibag). Setelah selesai penanaman siram atau  kocor dengan air agar tanaman tidak layu / cepat tumbuh.
5. Pemeliharaan.
     Penyulaman di lakukan satu minggu setelah tanam, pada tanaman yang tidak sehat per
      tumbuhanya dengan bibit baru yang sehat dan umur kira2 sama.
      Tancapkan  lanjaran atau ajir 7 hari setelah tanam, dengan jarak sekitar 5 -10 cm dari
      batang tanaman dengan kedalaman 20 -30 cm ke dalam tanah.(lanjaran / ajir terbuat
     dari bambu dengan panjang 1 m -1,2 m ).Ikat tanaman pada lanjaran pada umur15
      hari setelah tanam dengan tali rafia.
     Wiwil atau buang semua tunas di bawah cabang pertama dan bunga yang pertama dan     
      kedua .Cabang selanjutnya dan bunga cabang ke 3 di pelihara.
  1. Hama dan penyakit.
Ulat tanah ( Agrotis ipsilon  )
Biasanya menyerang tanaman cabe yang baru di pindah tanam, dengan memotong batang utama pohon hingga roboh , bahkan sampai putus. Untuk pencegahanya lakukan penyemprotan insektisida Direct 25 ec dengan konsetrasi 0,4 cc / liter atau dengan insektisida Raydok 28 ec dengan konsentrasi 0,25 – 0, 5 cc / liter, sehari sebelum tanam.
Ulat grayak ( spodoptera litura ).
Biasanya menyerang daun, buah dan tanaman yang masih kecil. Untuk pengendalianya dianjurkan penyemprotan di sore hari atau malam hari dengan insektisida biologi Turex WP bergantian dengan insektisida Raydok 28 ec atau insektisida Direct 25 ec.
Lalat buah ( dacus verugenius ).
Gejala awalnya buah cabe berlubang kecil, kulit buah menguning, dan kalau di belah biji cabe berwarna coklat kehitaman dan pada akhirnya buah rontok.
Untuk pencegahan dan pengendalianya dengan membuat perangkap dengan sexferomon atau dengan penyemprotan insektisida Winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 -1 cc / liter, bergantian dengan insektisida Promectin 18ec dengan konsetrasi 0,25 – 0,5 cc / liter atau dengan insektisida Cyrotex 75sp dengan konsentrasi 0,3 -0,6 g / liter.
Tungau ( mite ).
Biasanya menyerang tanaman cabe hingga  daun berwarna kemerahan ,menggulung keatas, menebal akhirnya rontok.
Untuk pengendalian dan pencegahanya lakukan penyemprotan dengan akarisida Samite 135EC dengan konsentrasi 0,25 -0,5 ml / liter air, bergantian dengan insektisida Promectin 18 ec dengan konsentrasi 0,25 – 0,5 cc / liter.
Thrips.
Apabila menyerang daun, daun akan berwarna bercak keperakan dan menggulung ke dalam, keriting, dan rontok, bunga akan mongering dan rontok.
Untuk pengendalian dan pencegahan lakukan penyemprotan dengan insektisida Winder 25WP dengan konsetrasi  5 – 10 gr / liter, atau dengan insektisida Winder 100 EC dengan konsentrasi 6 – 10 ml / liter air, bergantian dengan insektisida Promectin 18 ec dengan konsentrasi 0,25 – 0,5 cc / liter.
Puru akar ( Nematoda ).
Merupakan organisme pengganggu tanaman yang menyerang daerah perakaran tanaman cabe. Jika tanaman terserang maka transportasi bahan makanan terhambat dan partumbuhan tanaman terganggu, selain itu kerusakan akibat puru akar ( nematode ) ini dapat memudahkan bakteri masuk dan mengakibatkan layu bakteri. Pencegahan yang efektif adalah menanam varietas cabe yang tahan terhadap puru akar ini , dan melakukan penggiliran tanaman.
Dan apabila lahan yang di tanami daerah endemic, pemberian nematisida dapat di berikan bersamaan dengan pemupukan.
Anthracnosa buah. / patek.
Gejala awalnya kulit buah  akan tampak mengkilat selanjutnya akan timbul bercak hitam yang kemudian meluas dan akhirnya membusuk.
Untuk pengendalianya semprot dengan fungisida Kocide54 WDG dengan konsentrasi 1 – 2 g / liter air, bergantian dengan fungisida Victory 80wp dengan konsentrasi 1 – 2 g / liter air.
Phitopthora.
Gejalanya  bagian tanaman yang terserang terdapat bercak coklat kehitaman dan kelamaan membusuk. Penyakit ini menyerang tanaman cabe  pada daun, batang maupun buah. Pengendalianya adalah menyemprot tanaman dengan fungisida Kocide 77 wp dengan dosis 1,5 -3 kg/ha. Bergantian dengan fungisida victory 80 wp dengan konsentrasi 2 -4 g / liter air di campur dengan fungisida sistemik Starmyl 25 wp dengan dosis 0,8 – 1 g / liter.
Rebah semai ( dumping off).
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman saat di persemaian.
Penyebabnya jamur / phitium sp, untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan fungisida sistemik Starmyl 25 wp saat di persemaian dan saat pidah tanam dengan konsentrasi 0,5 – 1 g/ liter.
Layu bakteri / layu fusarium.
Biasanya mulai menyerang tanaman cabe saat fase generatif. Untuk mencegahnya dianjurkan penyiraman Kocide 77 wp pada lubang tanam dengan konsentrasi 5 g / liter,mulai saat tanaman menjelang berbunga dengan interval 10 -14 hari.
Bercak daun.
Disebabkan oleh cendawan / jamur cercospora capsici.
Gejalanya berupa bercak bercicin, berwarna putih pada tengahnya dan coklat kehitaman pada tepinya. Pencegahanya semprot dengan fungisida Kocide 54 WDG dengan konsentrasi 1,5 – 3 g / liter, bergantian dengan fungisida Victory 80 wp dengan konsentrasi 2 -4 g / liter, dengan interval 7 hari.
Penyakit mozaik virus.
Saat ini belun ada pestisida yang mampu mengendalikan penyakit ini.
Dan sebagian tindakan pencegahan dapat di lakukan pengendalian terhadap hewan pembawa virus tersebut yaitu aphids.
Aphids.
Gejalanya daun akan menggulung ke dalam, keriting , menguning, dan rontok.
Untu pencegahanya dan pengendalianya lakukan penyemprotan dengan insektisida Winder25 wp, dengan konsentrasi 5 – 10 gr/ liter air , atau dengan Winder 100 ec 6 – 10 ml / liter, bergantian dengan insektisida Promectin 18 ec dengan konsentrasi 0,25 -0,5 cc / liter.
Pencegahan dan pengedalian hama.
Pengendalian hama atau penyakit bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala ada serangan atau penyakit. Untuk tindakan preventif lakukan penyemprotan 1 -2 kali seminggu setelah tanam, dengan pestisisida , insektisida ,atau fungisida secara bergantian dengan dosis sesuai anjuran diatas.
     Pemupukan susulan atau tambahan.
Pemberian pupuk susulan di lakukan pada :
     2 minggu setelah tanam dengan campuran pupuik makro Urea 75 kg + TSP 34
     Kg / ha.
     4 minggu setelah tanam Urea 75 kg + TSP 34 kg / ha.
     6 minggu setelah tanam  Urea 75 kg + TSP 34 kg /ha.
8 minggu setelah tanam Urea 75 kg + TSP 34 kg /ha. Atau pakai pupuk majemuk NPKdengan waktu  2, 4 , 6 , 8 minggu setelah tanam  100 kg – 200 kg/ ha.
Dengan cara di tebar di sekeliling tanaman 5 – 10 cm dari batang tanaman , atau di kocorkan pakai air.
Penyiangan di lakukan 2 – 3 minggu sekali setelah tanam  jika ada gulma yang mengganggu atau sesuai dengan pertumbuhan gulma.
         Pengairan / penyiraman.
            Dilakukan dengan system furrow, yaitu dengan mengairi parit  saat tanaman beru
            mur 10 hari setelah tanam, atau di sesuaikan dengan kelembaban tanah. Air
            jangan sampai menggenangi bonggol batang tanaman terlalu lama. Karena
            tanaman cabe tidak tahan dengan terlalu banyak air .
  1. Panen dan pasca panen.
Panen pertama di lakukan mulai 9 minggu setelah tanam, dan panen berikutnya setiap 5 -7 hari sekali.
Buah yang sudah di panen segera di sortir ( di pisahkan ) sesuai dengan  pesanan pasar. Dengan penerapan teknologi budidaya, penanganan pasca panen yang benar dan tepat serta penggunaan benih yang tahan hama penyakit dapat meningkatkan produksi cabe yang maksimal.

Selasa, 16 Agustus 2011

CARA MENANAM TOMAT

             CARA BUDIDAYA TOMAT ( Lycopersicon esculentum ).
1.      Cultivar / varietas.
Intan, R 1, Permata F1, Sakura F1 , Giga  F1, Jelita F1, Paduka F1, Mahkota F1, dan masih banyak varietas lainya.
    2.  Syarat tumbuh.
      Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi
      Tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan

      pH antara 5 - 6
      Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat  

      persarian.
      Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan  

      tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui  
      stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikro 
      organisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman
3.      Persemaian.
      Penyemaian benih.
         Benih tomat di rendam dengan air sekitar 18 jam, lalu tiriskan dan bungkus rapat
         dengan kertas atau tissue, untuk menjaga kelembaban , pembukus setengah basah.
         2 – 3 hari buka pembukus, dan kalau sudah mulai berkecambah pindahkan benih
         tomat ke media semai satu persatu dengan hati – hati.
         Media semai campuran tanah dan pupuk kandang matang dengan perbandigan 1 : 1
         atau  2 : 1.masukan ke polibag plastic.Setelah benih tomat di tanam 0,5 – 1 cm .lalu 
         siram air dengan gembor penyiraman,dan tutup dengan daun pisang untuk menjaga
         kelembaban , lihat  kalau sudah benih mulai tumbuh buka daun penutup dan siram 
         pagi dan sore.Untuk mencegah gangguan cendawan , semprot persemaian  dengan
         fungisida  Starmyl 25WP dan Victory 80WP. Atau dengan fungisida lainya
         Untuk mencegah gangguan hama, persemaian di semprot dengan insektisida
         Winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 cc/ liter.
4.      Persiapan lahan.
       Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tomat, cabai, terong,
       tembakau dan kentang .
       Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua

        minggu
       Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta  

       diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam
       Buatlah bedengan selebar 100 -120 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk

       barisan tunggal
       Buatlah parit selebar 40- 60cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk

       pembuangan air.
       Beikan pupuk dasar dengan pupuk kandang 15 – 18 ton / ha , dengan di tabur di
       atas bedengan / guludan lalu di campur atau di aduk sampai rata. Atau pakai
       campuran pupuk makro 199 kg Urea /ZA + 311kg TSP + 90 kg KCl / ha, ( reko
       mendasi pupuk untuk tanaman tomat pada tanah mineral dengan tingkat kandungan
    P dan K sedang ). Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 300kg
 – 450 kg / ha. Kemudian di campur atau di aduk dengan tanah. Rapikan kembali
    bedengan / guludan dan tutup dengan mulsa plastic hitam perak dan kunci mulsa
   plastik agar tidak sobek jika terbawa angin
5.      Penanaman.
         Lubangi mulsa plastic dengan diameter 10 cm. dengan jarak tanam yang di pakai 
         sistim double row ( dua baris tanaman ) per bedengan dengan jarak 60 cm x 50 cm
         Sebelum penanaman di lakukan ,bedengan di siram atau di lep (jawa )
         Penanaman di lakukan pada bibit yang sudah berumur 4 -5 minggu, atau sudah 
         mempunyai daun 3 – 5 helai
   Pemindahan tanaman dilakukan dengan hati – hati jangan sampai akar atau daunya
   rusak, dengan satu lubang tanam di isi satu bibit.( buka plastic polibag). Setelah
   selesai penanaman siram atau  kocor dengan air agar tanaman tidak layu / cepat
   tumbuh.
6.      Pemeliharaan.
Penyulaman pada tanaman yang tidak sehat pertumbuhanya ,atau yang mati , dengan bibit yang umurnya kira – kira sama. Penyulaman di lakukan pada satu minggu setelah tanam.
Pemberian lanjaran / ajir 2 -3 minggu setelah tanam , di tancapkan sekitar 10 cm dari pohon , dengan kedalaman 20 -30 cm dengan posisi tegak atau miring keluar.
Pewiwilan / buang tunas di bawah cabang pertama, lakukan 4 -6 minggu setelah tanam, agar buah yang di hasilkan tidak kerdil dan masaknya tidak terlambat.
Ikat pohon tomat dengan lanjaran / ajir pakai tali rafia, agar tomat tidak roboh, bila sudah berbuah.
Pemupukan susulan /tambahan .
Dilakukan  pakai campuran pupuk makro :
   2 minggu setelah tanam 100 kg Urea / ZA + 45 kg TSP / ha.
   5 Minggu setelah tanam 100 kg Urea / ZA + 45 kg TSP /ha.
   7 Minggu setelah tanam 100 kg Urea / ZA + 45 kg TSP / ha.
Atau pakai pupuk majemuk NPK  dengan dosis dan aplikasi yang sama. Dengan cara di tebar di sekiling pohon dengan jarak 10 -15 cm , atau di kocorkan pakai air.
Pengairan di lakukan 2 – 3 kali seminggu , lihat kondisi tanah.
Hama dan penyakit.
          penyakit yang sering menyerang tanaman tomat yaitu :  
          Ulat tanah coklat  
          Kumpulkan larva, kemudian musnahkan atau disemprot dengan Diptrek 95 SL 
          atau Dusban 20 EC, dengan dosis 0,1 %.
          Ulat buah 
          Semprot dengan Diazinon 60 EC, dengan dosis 0,2 %.
          Penyakit Lanas
          Cabut dan buang tanaman yang terserang – Rhizoetonia dan Phytium sp. Semprot  
          dengan Dithane M -45 0,2%.
          Pengendalian hama dan penyakit di lakukan bila perlu saja , yaitu bila terlihat ada 
          Gejala serangan hama atau penyakit , Untuk tindakan preventif dalam pencegahan  
          Hama lakukan penyemprotan  seminggu 2 -3 kali , insektisida + fungisida , dengan 
          Dosis sesuai anjuran, lihat label obat.
7.      Pemanenan.
      Panen pada umur 90-100 hari setelah tanam, dengan ciri; kulit buah berubah dari  
      warna hijau  menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang 
      menguning,
      petik pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai
          buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap  
          petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh
          Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
          Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang

          akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang
          Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah

          dan jangan dibanting
          Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan
          Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut

          siap untuk konsumsi.

Sabtu, 13 Agustus 2011

CARA MENANAM JAGUNG MANIS


 BUDIDAYA JAGUNG MANIS


Jagung Manis adalah tanaman yang sangat gampang untuk di pelihara dan mempunyai prospek yang bagus saat di panen. MENANAM jagung manis relatif gampang. Setelah lahan dicangkul sampai halus, barulah ditajuk dengan kedalaman tiga sentimeter untuk menaruh bibit yang akan ditanam.
Kemudian, bibit ditimbun sekadarnya. Tekstur tanahnya harus gembur. Tidak boleh diinjak karena dapat menyebabkan tanah menjadi padat. Setiap lubang diisi sebutir benih dengan jarak 20–70 sentimeter.
Pada umur empat hari setelah bibit tumbuh, pupuklah dengan pupuk berimbang (Urea, TS, dan KCL).
Kemudian, pada umur 35 hari pemupukan kedua dengan jenis pupuk sama. Usai pemupukan, jagung tidak dirawat lagi walaupun ditumbuhi rerumputan untuk menjaga agat tidak mengganggu proses perbungaan sampai siap dipanen.

Dalam satu batang, jagung manis memiliki satu–tiga tongkol, tapi untuk menjaga agar buah maksimal satu batang ditinggalkan satu tongkol. Sedangkan soleng (buah muda) bisa dipanen dan dijual untuk konsumsi sayur pada umur 50 hari. Dengan menjual soleng tersebut, biasanya mampu mengembalikan modal petani untuk pengadaan pupuk dan bibit, sehingga petani mendapatkan keuntungan utuh saat panen.

Selain soleng, daun jagung juga bisa dijual untuk pakan ternak.
Dalam satu hektare menghabiskan 200 kg Urea, 100 kg TS, dan 100 kg KCl, untuk dua kali pemupukan. Tetapi, lebih memuaskan dibantu dengan pupuk kandang untuk mengurangi pupuk kimia. Pada kondisi sekarang, jagung muda dapat dipanen pada umur 70 hari. Waktu panen singkat itu ditambah lagi dengan pengolahan yang tidak sulit.

Jika ada gejala serangan hama atau penyakit, segera konsultasikan dengan penyuluh pertanian yang ada atau semprotkan pestisida yang disarankan Dinas Pertanian. Penggunakan pestisida digunakan secara bijaksana. Artinya, jika serangan hama/penyakit di atas ambang batas serangan, baru disemprot.

Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan memberikan hasil produksi yang baik. Air diperlukan saat penanaman, pembungaan (45–55 hari) dan pengisian biji (60–80 hari). Perlu diperhatikan drainase yang baik dan hindari tanaman tergenang air.

Panen dan Pemasaran Hasil

Tanaman jagung manis dapat dipanen jika berumur 70 hari.
Ciri jagung dapat dipanen: Kelobot (bungkus janggel jagung) berwarna cokelat muda dan kering serta bijinya mengilat.

Setelah dipanen, jagung dipipil dan dikeringkan hingga kadar air 15%, sebaiknya dipanen saat jagung sudah benar-benar kering. Jagung pun siap dijual dengan hasil yang layak. 

CARA MENANAM MELON


               BUDIDAYA MELON ( Cucumis melo ).
  1. Cultivar / varietas.
Sky roket, Honey dew, Sun , Golden , Eagle, Emeral, Jewel, Action, dan masih banyak varietas lainya.
  1. Syarat tumbuh.
Pertumbuhan tanaman melon di pengaruhi oleh suhu, kelembaban, ketinggian tempat, penyinaran , dan tekstur tanah. Tanaman melon membutuhkan suhu udara 25 – 30 derajat celcius, ketinggian tempat 0 -2.000 m dari permukaan laut, curah hujan 150 – 250 mm / bulan, kelembaban 70 -80 % dan PH tanah 6 – 7.
       3. Persemaian.
            Benih yang  belum mendapat perlakuan pestisida ( seed treatment ) perlu di
            rendam dengan fungisida Benlate 2 g / liter air selama 4 – 6jam atau fungisida
            lainya. Dan selanjutnya tiriskan dan bungkus rapat dengan kertas atau tissue dan
            peram dalam wadah selama 1 -2 hari.
            Benih yang telah di peram dan berkecambah di pindah ke tempat persemaian atau
             polibag  yang telah di isi dengan campuran tanah dan pupuk kandang serta 
             insektisida furadan (untuk mencegah hama datang ).
             Setiap polibag di isi satu benih dengan kedalaman 0,5 – 1 cm, kemudian tutup
             Tipis dengan arang sekam / tanah , lalu siram pakai air dengan gembor
             penyiraman. Lakukan perawatan  tanaman dalam persemaian selama 2 -3 Minggu
             atau sampai waktu tanam , dengan teliti .
  1. Pengolahan lahan.
Tanah di cangkul atau di bajak sedalam sekitar 30 cm, lalu buat bedengan / guludan  dengan ukuran lebar 100 cm – 120 cm, tinggi 30 cm – 50 cm, jarak antar bedengan / guludan 50 cm – 60 cm .
Pemupukan dasar dengan pupuk kandang 10- 15 ton / ha , atau pakai campuran pupuk makro Urea 240 kg + TSP 400 kg + KCL 160 kg  / ha.dan kapur dolomite 3 ton / ha , tebar di atas bedengan atau guludan ,lalu dicampur / di aduk dengan tanah lalu ratakan. Beberapa hari kemudian pasang mulsa plastic hitam perak ,dan kunci agar tidak terbawa angin. ( sebelumnya tanah di siram / di airi / di lep (jawa) sampai lembab ).
  1. Penanaman.
            Lubangi mulsa plastic dengan diameter 10 cm. dengan jarak tanam yang di pakai 
            sistim double row ( dua baris tanaman ) perbedengan dengan jarak 60 cm x 50 cm
            Sebelum penanaman  ,bedengan di siram atau di lep (jawa )
            Penanaman di lakukan pada bibit yang sudah berumur 2-3 minggu, atau sudah
            mempunyai daun 2 – 3 helai .
            Pemindahan tanaman dilakukan dengan hati – hati jangan sampai akar atau 
            daunya rusak, dengan satu lubang tanam di isi satu bibit.( buka plastic polibag).
            Setelah selesai penanaman siram atau  kocor dengan air agar tanaman tidak layu /
            cepat tumbuh.
  1. Pemeliharaan.
Penyulaman di lakukan 3 -5 hari setelah tanam dengan mengganti tanaman yang kurang sehat atau mati, setelah selesai penyulaman siram pakai air biar cepat tumbuh., sebaiknya penyulaman di lakukan sore hari.
Pemasangan lanjaran atau ajir di lakukan sekitar 1 Minggu setelah tanam, dengan menancapkan lanjaran / ajir sekitar 15 – 20 cm dari pohon.
Panjang lanjaran / ajir 2,0 m – 2,20m ( terbuat dari bamboo atau kayu ).
Supaya lanjaran / ajir kuat dan kokoh bisa menambahkan bambu panjang yang di letakan di bagian pucuk segitiga bamboo yang menyilang , mengikuti ajir – ajir di belakangnya.
Pemupukan susulan atau tambahan.
Di lakukan setelah umur 7 hari setelah tanam , dengan  dosis Urea 2 kg di larutkan / di campur air 100 liter. Dan siramkan 300- 400 ml / lubang ( jangan sampai terkena daun ).
Pemupukan selanjutnya di lakukan setiap 10 hari sekali , sampai tanaman berumur 60 hari ( pematangan buah ),dengan pupuk majemuk NPK 2 kg / 100 liter air, siram 300 – 400 ml / lubang ( pohon ).
Agar tanaman tidak rebah dan merambat , tanaman melon yang mencapai tinngi 40 -50 cm diikatkan ke ajir / lanjaran menggunakan tali rafia. Pengikatan lakukan setiap jarak 30 – 40 cm , hingga tanaman melon mencapai ketinggian 2,0 m.
Pemangkasan.
Dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang di kehendaki, tinggi tanaman di buat  rata –rata titik ke 20 – 25 ( bagian ruas atau cabang tanaman ). Pemangkasan di lakukan  kalau udara cerah dan kering., supaya bekas luka tidak di serang jamur. Waktu pemangkasan di lakukan setiap 10 hari sekali, yang paling awal di pangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan 2 helai daun.Pemangkasan di hentikan , jika ketinggian tanaman sudah mencapai pada cabang yang ke 20 atau 25.
Calon buah yang di pelihara adalah bunga betina yang terdapat pada cabang lateral ruas ke 8 -10, buah yang di pelihara di pilih yang sehat ( 1 buah / tanaman ), sedang untuk varietas yang memiliki buah berukuran besar pelihara 2 buah / tanaman.
Penyiangan gulma perlu di lakukan bila ada gulma yang mengganggu tanaman ,dengan aplikasi sesuai dengan pertumbuhan gulma.
Pengairan atau penyiraman.
Di lakukan sejak masa pertumbuhan tanaman , sampai akan di petik buahnya, seminggu 1 -2 kali. Lihat kondisi tanah.( kecuali hujan ).Pengairan jangan sampai mengenai daun dan buah.
  1. Hama dan penyakit utama ;
Oteng – oteng pengendalianya dengan insektisida Pegasus 500 EC atau Supracid 40 EC, dengan dosis lihat di label obat.
Ulat daun pengendalianya dengan insektisida Decis 2,5 EC  atau Atabron 50 EC, dengan dosis lihat di label obat.
Layu furasium pengendalianya dengan pestisida Basamid atau Benlate , dengan dosis lihat label obat.
Pengendalian hama atau penyakit bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala ada serangan atau penyakit. Untuk tindakan preventif lakukan penyemprotan 1 -2 kali seminggu setelah tanam, dengan pestisisida , insektisida ,atau fungisida secara bergantian dengan dosis sesuai anjuran diatas / lihat label di botol obat.
  1. Pemanenan.
Buah melon dapat di panen pada tingkat kematangan cukup atau 65 -70 hari setelah tanam. Ciri – ciri buah yang matang : warna buah mulai berubah hijau kekuningan , retak pada tangkai buah , jaring pada  permukaan kulit buah tampak lebih jelas, aroma buah mulai menusuk hidung, buah mudah di petik dari tangkainya, daun dekat bunga sudah mengering dan buah akan tenggelam apa bila di masukan ke dalam air. Potong tangkai buah melon dengan pisau , sisakan minimal 2 cm , untuk memperpanjang  masa simpan buah. Waktu pemanenan yang baik adalah di pagi hari.
Buah yang telah di panen di sortir, kerusakan buah akibat terbentur / cacat fisik lainya, sebaiknya di hindari karena akan mengurangi harga jual.